A. Pengertian Sumber Daya Alam
Chapman,
1969 dalam Soerianegara, 1977, beranggapan bahwa sumber daya alam hasil
penilaian manusia terhadap unsur-unsur lingkungan hidup yang diperlukan
manusia. Ia membedakan tiga pengertian sebagai berikut:
1.
Persediaan total (total stock), yaitu jumlah semua unsur lingkungan yang mungkin
merupakan sumber daya jika seandainya dapat diperoleh.
2.
Sumber daya (resource), yaitu suatu
bagian dari persediaan total yang dapat diperoleh manusia.
3.
Cadangan (reserve), yaitu bagian dari sumber daya yang diketahui dengan pasti
dapat diperoleh.
Sumber daya
alam dapat dibedakan menurut sifatnya, yaitu sumber daya alam fisik (tanah,
air, dan udara) dan sumber daya alam hayati (hutan, padang rumput, tanaman, pertanian,
perkebunan, margasatwa, dan populasi ikan).
Menurut Isard,
1972 dalam Soerianegara, 1977, sumber daya alam dapat dilihat dari tiga
kemungkinan pemulihannya, yaitu sebagai berikut:
- Sumber daya alam yang dapat dipulihkan (renewable atau flow reseource) adalah sumber daya alam yang dapat diperbarui, berupa benda hidup yang dapat dikembangkan terus-menerus sehingga tidak pernah habis.
- Sumber daya alam yang tidak dapat dipulihkan (nonrenewable, fund atau stock reseources) adalah sumber daya alam yang tidak dapat diperbarui, sehingga tidak dapat dikembangkan apabila telah habis, karena berupa benda-benda mati sehingga tidak dapat dikembangbiakan. Contohnya adalah minyak bumi, batu bara, bauksit, emas, perak, dan timah.
- Sumber daya alam yang tidak akan habis atau pernah (continuous atau inhausetable reseources) adalah sumber daya alam yang berupa benda mati, tetapi mempunyai sifat tidak pernah punah atau habis karena terus-menerus diperbarui secara alami. Contohnya energi matahari, energi pasang surut, serta udara dan air dalam siklus hidrologi.
B. Persebaran
Potensi Sumber Daya Alam di Indonesia
Sumber daya
alam dapat dibedakan berdasarkan potensinya:
1.
Sumber daya alam nabati
Sumber daya alam nabati adalah sumber daya alam yang berasal dari
tumbuh-tumbuhan. Contoh sumber daya alam nabati, antara lain pertanian, hutan,
dan perkebunan.
a. Sumber daya pertanian
Bentuk
pertanian di Indonesia
dapat dibedakan menjadi dua, yaitu pertanian lahan basah (sawah) dan pertanian
lahan kering (ladang).
-
Pertanian lahan basah
Usaha pertanian
lahan basah hanya dapat dilakukan di daerah yang memiliki cadangan air cukup
banyak dan biasanya terdapat di daerah dataran rendah.
-
Pertanian lahan kering
Pertanian lahan
kering merupakan jenis pertanian padi yang dilakukan di daerah-daerah yang
persediaan airnya sangat kurang. Biasanya dilakukan di daerah perbukitan. Jenis
padi yang dibudidayakan adalah padi gogo.
b.
Sumber daya hutan
Hutan adalah
suatu kesatuan ekosistem berupa hamparan lahan yang berisi sumber daya alam
hayati yang didominasi pepohonan dalam persekutuan alam lingkungannya, yang
satu dengan yang lainnya tidak dapat dipisahkan (UU RI No.41 tahun 1999).
Berdasarkan
fungsi pokok, hutan dapat dibedakan menjadi tiga jenis hutan:
-
Hutan konservasi adalah kawasan hutan
dengan ciri khas tertentu yang mempunyai fungsi pokok pengawetan keanekaragaman
tumbuhan dan satwa serta ekosistemnya.
-
Hutan lindung adalah kawasan hutan
yang mempunyai fungsi pokok sebagai perlindungan sistem penyangga kehidupan
untuk mengatur tata air, mencegah banjir, mengendalikan erosi, mencegah intrusi
air laut, dan memelihara kesuburan tanah.
-
Hutan produksi adalah kawasan hutan
yang mempunyai fungsi pokok memproduksi hasil hutan.
Hutan
konservasi masih dapat dibedakan menjadi tiga:
-
Kawasan hutan suaka alam adalah hutan
dengan ciri khas tertentu, yang mempunyai fungsi pokok sebagai kawasan
pengawetan keanekaragaman.
-
Kawasan hutan pelestarian alam adalah
hutan dengan ciri khas tertentu yang mempunyai fungsi pokok perlindungan sistem
penyangga kehidupan, pengawetan keanekaragaman jenis tumbuhan dan satwa, serta
pemanfaatan secara lestari sumber daya alam hayati dan ekosistemnya.
-
Taman baru adalah kawasan hutan
yang ditetapkan sebagai tempat wisata berburu.
Apabila dikaji
lebih jauh, fungsi hutan bagi kehidupan secara umum dapat dibedakan menjadi
tiga, yaitu sebagai berikut:
-
Fungsi klimatologis adalah fungsi yang
berkaitan dengan iklim.
-
Fungsi hidrologis adalah fungsi hutan
sebagai penyimpan cadangan air.
- Fungsi ekonomis adalah fungsi hutan sebagai penghasil
komoditas perdagangan.
Secara umum, manfaat lain yang dapat diambil dari sumber daya hutan
adalah sebagai berikut:
- Kayu
-
Ranting dan daun-daunan yang melapuk
dengan tanah merupakan bahan pembentuk humus penyubur tanaman.
-
Akar pohon-pohon dapat mengikat tanah
permukaan sehingga dapat mengurangi kecepatan erosi.
- Hutan merupakan paru-paru dunia yang senantiasa
menjaga stabilitas CO2 dan O2.
- Hutan juga merupakan tempat tinggal berbagai satwa
liar.
c.
Sumber daya perkebunan
Ditinjau dari
segi pengusahaannya:
-
Perkebunan besar
Perkebunan
besar adalah jenis perkebunan yang diusahakan oleh perusahaan swasta dan
pemerintah dalam skala besar.
-
Perkebunan rakyat
Perkebunan
rakyat adalah jenis perkebunan yang diusahakan oleh penduduk dalam skala kecil.
2.
Sumber Daya Alam Hewani
Sumber daya
hewani adalah sumber daya alam yang berasal dari hewan. Sumber daya hewani
dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan penduduk, seperti:
a.
kebutuhan pangan
b.
kebutuhan tenaga atau energi
Sumber daya
hewani terdiri atas peternakan dan perikanan:
a.
Peternakan
Peternakan
dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu sebagai berikut:
-
Peternakan hewan besar, contohnya
sapi, kerbau, dan kuda.
-
Peternakan hewan kecil, contohnya
kambing, domba, dan babi.
-
Ternak unggas, contohnya ayam, itik,
dan burung puyub.
b.
Perikanan
Usaha perikanan Indonesia terdiri atas tiga jenis, yaitu:
- Perikanan air tawar adalah perikanan yang diusahakan
di kolam dan perairan umum (sungai, danau, dan rawa) ataupun lahan sawah (mina
padi).
- Perikanan air payau adalah perikanan yang diusahakan
dalam bentuk tambak di muara sungai ataupun daerah yang dekat dengan air laut.
-
Perikanan air asin atau laut adalah
perikanan yang diusahakan di wilayah perairan laut. Jenis ikan yang dihaislkan,
antara lain tuna, cakalang, pari, teri, dan cucut.
3.
Sumber Daya Alam Mineral
Sumber daya
mineral pada umumnya diperoleh dengan cara menggali tanah atau batuan yang
mengandung bahan mineral. Sumber daya tambang dapat dikelompokkan menurut
kegunaannya, yaitu sumber daya tambang untuk sumber tenaga, sumber daya tambang
logam, dan sumber daya tambang nonlogam.
a.
Sumber daya tambang untuk sumber
tenaga/energi
-
Minyak bumi
Daerah-daerah
penghasil minyak bumi di Indonesia
adalah sebagai berikut:
-
Pulau Jawa, terdapat di Cepu,
Wonokromo, dan Jatibarang.
-
Pulau Sumatera, terdapat di Peureula,
Langkat Lirik, Rokan, Pekanbaru, Aceh, Palembang,
dan Jambi.
-
Pulau Kalimantan, terdapat di Kutai
(Mahakam), Tarakan, dan Bunyu.
-
Kepulauan Maluku, terdapat di Pulau
Seram.
-
Papua, antara lain terdapat di Sorong,
Kasim, dan Klamono.
-
Gas bumi
Gas bumi
tersebut dapat dibedakan menjadi dua, yaitu associated
gas dan nonassociated gas.
Associated gas merupakan gas yang dihaislkan bersama minyak bumi. Setelah
penyulingan minyak bumi dihasilkan gas bakar yang disebut Liquefied Petrolium Gas (LPG). LPG dihasilkan di Arun (Nanggroe
Aceh Darussalam), Lapangan Badak (Kalimantan Timur), Mundu, Arjuna, Balungun
(Jawa Barat) dan Tanjugn Santan
(Kalimantan SElatan).
Nonassociated
gas merupakan gas yang dihasilkan secara tersendiri tanpa minyak. Setelah dilakukan
berbagai proses dihasilkan gas alam yang disebut Liquiefied Natural Gas (LNG). LNG dihasilkan di Arun (Nanggroe Aceh
Darussalam) dan Bontang (Kalimantan Timur).
-
Batubara
Batubara
berbentuk dari tumbuhan rawa yang telah mati dan tertutup oleh lapisan pasir
dan tanah liat. Akibatnya adanya gerakan tektonik dan intrusi magma yang panas,
mengakibatkan tekanan yang kuat sehingga terbentuklah batubara.
Daerah-daerah
penghasil batubara di Indonesia, antara lain Umbillin (Sumatera Barat), Bukit
Asam (Sumatera Selatan), Pengaron (Kalimantna Timur), dan Sungai Durian
(Sumatera Barat).
Banyak manfaat
batubara bagi kehidupan manusia, yaitu:
-
Sebagai bahan bakar bagi keperluan
rumah tangga.
-
Sebagai sumber energi bagi kepentingan
industri.
- Sebagai bahan bakar dalam PLTU.
b.
Sumber daya tambang logam atau bahan
galian bijih
Barang tambang
logam atau bahan galian bijih adalah mineral yang terdapat di alam dalam bentuk
bijih. Contoh mineral bijih, antara lain timah, tembaga, bauksit, nikel, emas,
perak, intan dan bijih besi.
-
Timah
Jenis timah
yang dihasilkan di Indonesia
adalah jenis timah putih. Daerah-daerah penghasil timah di Indonesia adalah Bangka, Belitung,
Karimun Kundur, Bangkinang, Lingga, dan Singkep.
-
Tembaga
Daerah-daerah penghasil tembaga di Indonesia, antara lain:
-
Papua terdapat di Tembagapura.
- Sulawesi Utara dan Sulawesi Tenggara.
- Sumatera, terdapat di Palembang, Jambi, Bengkulu, dan
Aceh.
-
Kalimantan, terdapat di Kalimantan
Barat, Kalimantan Selatan, dan Sampit.
-
Jawa, terdapat di Cikotok dan
Tirtomoyo.
-
Bauksit
Bijih bauksit
yang telah diolah menghasilkan alumunium. Daerah-daerah penghasil bauksit di Indonesia
adalah Pulau Bintan dan Pulau Koyan.
-
Nikel
Nikel adalah
logam ringan dan anti karat sehingga baik sekali untuk menyepih besi atau baja
dan logam-logam lain. Daerah-daerah penghasil Papua), Pulau Gebe (Maluku),
dan Soroako (Sulawesi Selatan).
-
Emas dan perak
Emas dan perak merupakan logam mulia. Emas dan perak biasanya dihasilkan
secara bersama-sama. Daerah-daerah penghasil emas dan perak di Indonesia,
antara lain:
-
Pulau Jawa, terdapat di Cikotok
(Banten), dan Jampang (Jawa Barat).
- Pulau Sumatera, terdapat di Meulaboh (Aceh), dan Muara
Sipongi (Tapanuli).
- Pulau Kalimantan, terdapat di Kutai dan Berau
(Kalimantan Timur), Martapura (Kalimantan Selatan), Sambas, dan Sintang
(Kalimantan Barat).
- Pulau Sulawesi, terdapat di Sumalata dan Bolaang
Mongondow.
Manfaat emas dan perak, antara lain:
- Sebagai cadangan kekayaan negara.
-
Untuk perhiasan (kalung, gelang,
subang, cincin, dan anting-anting.
-
Dipakai untuk campuran logam dan
medali.
-
Sebagai jaminan uang yang beredar.
- Intan
Intan berasal dari magma yang membeku. Daerah-daerah penghasil intan di
Indonesia, antara lain Martapura (Kalimantan Selatan), Kabupaten Barito,
Sampit, dan Kapuas Tengah (Kalimantan Tengah).
- Bijih besi dan pasir besi
Daerah-daerah penghasil bijih besi di Indonesia, antara lain Pegunungan
Verbeek (Sulawesi Tengah), Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, dan Pulau
Laut, Lampung, dan Jawa Barat.
c.
Sumber daya tambang nonlogam atau
bahan galian bukan bijih
-
Mangan
Mangan dapat
digunakan sebagai bahan untuk melapisi besi agar menjadi seperti baja, dan juga
digunakan sebagai bahan pembuatna batu baterai. Daerah-daerah penghasil mangan
di Indonesia, antara lain Pulau Jawa terdapat di Karnag Bolong, Kedu Selatan,
Tasikmalaya, Pegunungan Menoreh, dan Kliripan (Yogyakarta), Kalimantan Selatan,
dan Nusa Tenggara Timur dan Ternate.
-
Batu gamping
Batu gamping
dapat dimanfaatkan bagi kehidupan manusia terutama untuk bahan bangunan, bahan baku semen, bahan
pembuatan piring, gelas, dan kaca. Daerah-daerah penghasil batu gamping di
Indonesia, antara lain Perbukitan Gunung Seribu di Pantai Selatan Jawa, Pulau
Sulawesi terdapat di Sulawesi Selatan dan Sulawesi Tenggara, Papua bagian
selatan, dan Pulau Bali bagian selatan.
-
Batu pualam (marmer)
Marmer berasal
dari batu gamping yang telah mengalami perubahan bentuk, karena mendapat
tekanan yang sangat kuat dan suhu yang sangat tinggi. Daerah penghasil marmer
di Indonesia
terdapat di Trenggalek dan Tulungagung (Jawa Timur), dan Banjarnegara (Jawa
Tengah). Marmer sangat bermanfaat terutama digunakan sebagai salah satu bahan
bangunan dan hiasan dinding.
-
Belerang
Belerang
dipakai sebagai bahan baku
industri kimia. Daerah-daerah penghasil belerang di Indonesia antara lain Gunung Sorek
Merapi (Sumatera Utara), Wanaraja (Garut), Gunung Tangkuban Perahu (Jawa Barat),
Pegunungan Dieng (Jawa Tengah) dan Gunung Welireng (Jawa Timur).
-
Kaolin
Kaolin dipakai
untuk bahan mentah industri keramik, genting, dan batu merah. Daerah-daerah
penghasil kaolin di Indonesia, antara lain Pulau Jawa, terdapat di Godena
(Yogyakarta), Priangan (Jawa Barat), Rembang dan Banjarnegara (Jawa Tengah),
Pulau Sumatera, terdapat di Bangka, Belitung, Sumatera Barat, Umbilin, dan
Kalimantan Barat.
-
Fosfat
Fosfat
mengandung fosfor yang bermanfaat untuk campuran industri besi baja, korek api,
obat-obatan, industri semen, dan industri kembang api. Daerah-daerah penghasil
fosfat di Indonesia, antara
lain Gunung Kromong (Cirebon),
Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Pulau Selayar (Sulawesi Tenggara).
-
Pasir Kwartsa
Pasir kwartsa
bermanfaat untuk bahan industri keramik, semen, gelas, kaca, piring dan ampelas
(alat penggosok). Daerah-daerah penghasil pasir kwarsa di Indonesia, antara
lain Pulau Jawa, terdapat di Pantia Utara Bojonegara dan Tuban, Pantai Utara
Madura, dan Pantai Timur Sumatera, seperti Bangka, Belitung, Lampung, dan
Bengkulu.
4.
Sumber Daya Alam Air
Di Indonesia
dimanfaatkan untuk:
a.
Sumber air untuk irigasi
b.
Sumber air untuk perikanan
c.
Sumber tenaga pembangkit listrik
Sumber daya air
dapat dibedakan menjadi dua:
a.
Permukaan air
Air permukaan
terdiri atas sungai, laut, danau, waduk, dan rawa.
-
Sungai adalah aliran air tawar yang
mengalir melalui lembah alami yang di kanan dan kirinya dibatasi oleh tanggul-tanggul.
Sungai menurut
besar kecilnya aliran (debit) dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu:
Ø Sungai
permanen adalah sungai yang mengalir tetap sepanjang tahun.
Ø Sungai
tidak permanen (intermitten) adalah
sungai yang mengalir secara tidak tetap, bila musim hujan air sungai meluap,
sedangkan pada musim kemarau air sungai kering atau ukuran air berkurang.
Ø Sungai
periodik (euphemeral) adalah sungai yang mengalir hanya pada saat terjadi
hujan, bila tidak terjadi hujan, maka tidak ada air.
-
Laut
Menurut kedalamannya
laut dapat dibedakan menjadi empat yaitu:
Ø Zone
litoral
Ø Zone
neritis
Ø Zone
bathyal
Ø Zone
abyzal
Berikut ini
beberapa contoh upaya pemanfaatan wilayah laut di Indonesia:
§ Usaha
perikanan laut
§ Usaha
budi daya rumput laut
§ Usaha pemanfaatan hutan bakau atau mangrove
§ Usaha tambak garam
§ Usaha pemeliharaan lahan mutiara (tiram)
§ Pertambangan minyak dan gas bumi
§ Pemanfaatan sektor pariwisata bahari
§ Laut sebagai prasarana lalu lintas air
-
Danau
Danau merupakan
bagian permukana bumi yang berbentuk basin (ledok) yang terjadi akibat amblesan
(terban), patahan, dan kawah gunung api (crater). Air danau dapat berasal dari
air hujan, air tanah ataupun mata air.
-
Waduk
Waduk dapat
dikatakan sebagai danau buatan, karena pembuatan waduk sengaja dibendung oleh
manusia.
-
Rawa
Rawa merupakan
cekungan (basin) yang selalu terisi air dan biasanya terjadi di dataran rendah
(rawa air tawar) dan di daerah pantai (rawa air payau atau asin). Rawa dapat
dibagi menjadi dua:
Ø Rawa
yang airnya permanen atau selalu tergenang air
Ø Rawa
yang mengalami pasang surut
b.
Air tanah (groundwater)
Air tanah
adalah air yang berada di bawah permukaan tanah dalam lapisan akuifer. Lapisan
akuifer merupakan lapisan batuan yang terdiri atas batu pasir dan kerikil.
5. Sumber Daya Alam Udara
Udara merupakan
sumber daya yang penting bagi kehidupan. Manusia
membutuhkan udara bersih untuk bernapas. Udara juga bermanfaat sebagai jalur
transportasi udara (jalur penerbangan udara).
6. Sumber Daya Alam Matahari
Energi matahari
secara langsung maupun tidak langsung sangat berpengaruh bagi kehidupan
manusia.
7. Sumber Daya Alam Tanah
Tanah merupakan
bagian permukaan bumi yang terbentuk karean proses pelapukan dan berfungsi
sebagai tempat hidup tumbuh-tumbuhan, hewan dan juga manusia.
C. Evaluasi Cara Pengelolaan Sumber Daya
Alam Berkelanjutan dan Berwawasan Lingkungan
1. Pengelolaan sumber daya alam
Pengelolaan
sumber daya alam dapat didefinisikan sebagai usaha manusia dalam mengubah
ekosistem sumber daya alam agar manusia memperoleh manfaat yang maksimal dengan
mengusahakan kontinuitas produksinya agar dapat berkelanjutan. Dalam
pengelolaan sumber daya alam, manusia berperan sebagai produsen, konsumen, dan
pengelola. Pengelolaan sumber daya alam juga mengusahakan perimbangan antara
populasi manusia dan persediaan sumber daya. Selain itu dilakukan pula
pencegahan kerusakan sumber daya alam dan lingkungan hidup.
2. Pengelolaan Lingkungan Hidup
Undang-undang
Lingkungan Hidup Nomor 23 Tahun 1997 Pasal 1 ayat (2) berbunyi: “Pengelolaan
lingkungan hidup adalah upaya terpadu untuk melestarikan fungsi lingkungan
hidup yang meliputi kebijaksanaan penataan, pemanfaatan, pengembangan,
pemeliharaan, pemulihan, pengawasan, dan pengendalian lingkungan hidup”.
Pengelolaan
sumber daya alam dan lingkungan hidup bertujuan untuk membuat keseimbangan
antara penduduk dan persediaan sumber daya alam dan lingkungan. Manusia
memanfaatkan sumber daya alam untuk memenuhi kebutuhannya dan meningkatkan
kesejahteraannya.
3. Upaya Pelestarian Lingkungan Hidup
Upaya pelestarian
lingkungan hidup merupakan salah satu upaya pengelolaan lingkungan yang dapat
diartikan sebagai usaha secara sadar untuk memelihara dan atau memperbaiki mutu
lingkungan. Berikut ini beberapa upaya pelestarian lingkungan hidup:
a.
Maladaptasi
Maldaptasi merupakan penyimpangan cara beradaptasi manusia terhadap
lingkungan sekitarnya.
b. Komersialisasi pertanian (termasuk peternakan dan
perikanan)
Untuk mendapatkan mutu lingkungan yang baik, usaha yang harus dilakukan
adalah memperbesar manfaat lingkungan dan memperkecil kerusakan lingkungan.
c.
Daya dukung lingkungan (yang tidak
berkelanjutan)
Hakekat
pembangunan berwawasan lingkungan adalah pembangunan yang dapat meningkatkan
mutu hidup dan menjaga lingkungan yang mendukung pembangunan yang
berkesinambungan.
D. Pemanfaatan
Sumber Daya Alam Berdasarkan Prinsip Ekoefisiensi
1. Mengubah
paradigma pengelolaan lingkungan hidup dari pendekatan atur dan awasi menjadi
atur diri sendiri
Soemarwoto
(2003) memberi istilah pengelolaan lingkungan hidup yang dilakukan sekarang ini
berdasarkan prinsip atur dan awasi. Selama ini masyarakat hanya memberikan
masukan saja kepada pemerintah, tetapi tidak ikut dalam proses pengambilan
keputusan. Sekarang pemerintah telah menyiapkan peraturan perundang-undangan
yang mengatur tentang pemanfaatan sumber daya alam oleh manusia. Namun, dalam
pelaksanaannya peraturan tersebut sering dilanggar.
2. Pendekatan
ekosistem
Pendekatan ekosistem menunjukkan kepada kita tentang mata rantai yang
tidak putus karena saling berhubungan.
3. Mengubah
paradigma pemanfaatan sumber daya alam dari wawasan ekonomi ke wawasna ekologi
budaya
Paradigma pemanfaatan sumber daya alam umumnya masih berorientasi pada
kawasan ekonomi. Budaya manusia telah mengikuti perkembangan teknologi,
orientasinya pun masih belum berubah ke arah teknologi yang ramah lingkungan.
Perilaku masyarakat industri yang dapat mengubah teknologi pemanfaatan
sumber daya alam dari orientasi ekonomi menjadi orientasi budaya lestari ke
dalam usaha produksinya, disebut wawasan ekonomi budaya.
4. Prinsip
ekoefisiensi dalam pemanfaatan sumber daya alam
Efisiensi pemanfaatan sumber daya alam adalah penggunaan sumber daya
alam dengan cara memaksimalkan kegunaannya dan meminimalkan sumber daya yang
terbuang. Ekoefisiensi mengandung arti efisiensi ekonomi dan efisiensi ekologi.
Konsep ekoefisiensi sebaiknya sejak dini dikenalkan dan dipraktikkan
dalam kehidupan rumah tangga. Penerapan prinsip ekoefisiensi tidak hanya sumber
daya alam hayati, namun juga diterapkan untuk sumber daya alam fisik.
Penerapan hidup dengan prinsip ekoefisiensi perlu ditanamkan sejak dini
(kanak-kanak) hingga dewasa, agar kita dapat hidup hemat. Hal ini berarti
mengurangi penggunaan sumber daya yang berlbeihan, yang akhirnya dapat
mengurangi limbah yang harus dibuang ke lingkungan. Dengan demikian, tercipta
daya dukung lingkungan yang berkelanjutan.
Dengan
berprinsip ekoefisiensi berarti wawasan ekonomi tidak bertentangan dengan
wawasan ekologi.
Tq atas info nya .. (y)
BalasHapusIjin share ya tentang gas alam,siapa tau bermanfaat. klik http://cne.co.id/ atau http://geratih.blogspot.com/ :)
BalasHapusMakasih infonya, sangat bermanfaat.
BalasHapusMakasih infonya, sangat bermanfaat.
BalasHapus