Rabu, 19 September 2012

BIOSFER






A.   Pengertian Fenomena Biosfer
Lingkungan yang kita diami bersama makhluk hidup lain merupakan lapisan biosfer. Demikian pula dengan bumi yang kita huni ini, ke arah lebih dalam tersusun lapisan litosfer. Lapisan biosfer hidup berbagai jenis organisme. Pada lapisan biosfer hidup berbagai jenis organisme, yaitu hewan, tumbuh-tumbuhan, dan manusia. Manusia memerlukan makhluk hidup lain, seperti tumbuh-tumbuhan untuk bahan makanan dan hewan untuk diusahakan baik sebagai tenaga maupun dimanfaatkan dagingnya.
Benda di lapisan biosfer dapat berupa benda mati (abiotik) dan benda hidup (biotik). Biotik dan abiotik saling berinteraksi, saling mendukung, dan saling membutuhkan. Kesatuan ini disebut dengan istilah ekosistem. Meskipun dalam satu lapisan yang sama, tetapi setiap organisme mempunyai tempat hidup yang berbeda. Tempat hidup khusus bagi organisme tertentu disebut habitat. Kumpulan dari organisme yang terdiri atas individu-individu yang sejenis disebut populasi, sedangkan kumpulan dari berbagi populasi yang mendiami suatu tempat disebut komunitas.

B.   Persebaran Flora dan Fauna di Muka Bumi
1.    Persebaran Flora di Muka Bumi
Flora adalah segala jenis tumbuhan yang terdapat pada suatu tempat dan merupakan kekayaan alam tempat tersebut. jenis tumbuh-tumbuhan yang ada pada suatu wilayah belum tentu terdapat pada wilayah lain. Kondisi ini disebabkan oleh keberadaan suatu tumbuhan harus memenuhi persyaratan tertentu untuk tumbuh dan berkembang. Faktor-faktor yang menentukan persebaran flora adalah iklim, relief, tanah, dan campur tangan manusia.
  1. Iklim
Iklim, terutama presipitasi dan suhu udara merupakan faktor yang paling utama dalam persebaran flora. Misalnya, di wilayah yang beriklim musim tropis biasanya memiliki pohon yang menggugurkan daunnya pada musim kemarau. Di wilayah yang beriklim tropis ekuatorial terdapat vegetasi yang selalu hijau sepanjang tahun. Di daerah gurun, vegetasi memiliki sistem perakaran dan mempunyai daun yang kecil-kecil atau sama sekali tidak memiliki daun, seperti kaktus.

  1. Relief
Relief juga menentukan jenis dan jumlah vegetasi di suatu wilayah. Di wilayah yang berlereng terjal, aliran air cepat, dan tanah tererosi. Untuk itu, tanah yang tersisa merupakan tanah yang tidak subur dan tanaman tidak dapat tumbuh dengan baik. Meskipun demikian, di daerah datar yang rendah juga kurang baik bagi pertumbuhan tanaman karena drainasenya yang jelek menyebabkan tanah selalu tergenang air.

  1. Tanah
Jenis tanah dan jumlah nutrisi yang ada dalam tanah mempengaruhi jenis vegetasi yang dapat tumbuh. Misalnya, sisa-sisa tumbuhan dan daun-daun di daerah tropis akan cepat mengalami pelapukan karena temperatur dan kelembaban udara yang tinggi.

  1. Campur tangan manusia
Aktivitas manusia, seperti kegiatan industri, pertanian, dan pembangunan permukiman sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan vegetasi. Pemanasan global atau efek rumah kaca yang disebabkan oleh penggunaan bahan bakar fosil dan kegiatan industri mempengaruhi ketahanan tanaman. Kegiatan industri menyebabkan terjadinya hujan asam, sedangkan hujan asam mengakibatkan kerusakan hutan. Pembakarn hutan juga merupakan penyebab terjadinya kerusakan hutan yang luas. Secara umum, vegetasi alami dapat dibedakan menjadi tiga kategori, yaitu hutan, padang rumput, dan vegetasi gurun.

Atas dasar iklim di muka bumi ada empat wilayah yang dapat dipergunakan untuk mengklasifikasi jenis flora, yaitu daerah beriklim tropis, daerah beriklim sedang, gurun, dan daerah beriklim dingin.

a.    Daerah beriklim tropis
Daerah beriklim tropis terletak pada 0o hingga 23,5o lintang utara dan selatan. Di wilayah ini terdapat empat tipe vegetasi, yaitu hutan hujan tropis, hutan musim tropis, sabana tropis, dan hutan mangrove.

1)    Hutan hujan tropis
Hutan jenis ini sebagian besar terdapat di 0o – 10o lintang utara maupun selatan. Hutan hujan tropis mempunyai vegetasi yang sangat beragam. Wilayah utama hutan hujan tropis adalah Basin Amazon di Amerika Selatan, Basin Zaire di Afrika, dan Asia Tenggara, seperti Malaysia, Indonesia, dan Singapura.
Berikut ini karakteristik pohon di hutan hujan tropis:
-       Daunnya lebar dan ujungnya runcing
-       Pohonnya besar dan berkayu keras
-       Beberapa jenis pohon memiliki akar penyangga
-       Tumbuhan pad hutan ini juga banyak memiliki bunga yang berwarna-warni atau buah yang harum baunya.

2)    Hutan musim tropis
Hutan musim tropis tersebar di antara 10o-23,5o lintang utara dan selatan. Hutan ini berada di wilayah yang memiliki perbedaan antara musim hujan dan musim kemarau yang jelas.
Karakteristik pohon-pohon di hutan musim tropis adalah sebagai berikut:
-       Pohon pada hutan musim tropis memiliki daun yang hampir sama dengan pohon di hutan hujan tropis.
-       Pada musim kering, pohon-pohon di hutan musim tropis beradaptasi dengan cara menggugurkan daun-daunnya.
-       Pohon-pohon di hutan musim tropis memiliki akar yang dalam.
Hutan musim dapat dibedakan menjadi hutan musim gugur daun dan hutan musim selalu hujan.

3)    Hutan sabana tropis
Hutan sabana tropis terdiri atas padang rumput yang di sana-sini terdapat pohon kecil dan semak-semak yang menyebar tidak merata. Wilayah yang memiliki hutan sabana tropis, antara lain Afrika, Australia, dan Indonesia.

4)    Hutan mangrove (bakau)
Hutan mangrove banyak terdapat di sepanjang pantai di daerah beriklim tropis. Secara umum, hutan mangrove terdapat di sepanjang pantai yang rendah, berlumpur, dan masih dalam jangkauan pasang surut. Hutan mangrove dapat ditemukan di wilayah Australia, Afrika Barat, dan Asia Tenggara, termasuk Indonesia.

b.    Daerah Beriklim Sedang
Di daerah beriklim sedang, terutama 30o-65o lintang utara dan selatan terdapat berbagai musim dengan variasi suhu udara dan curah hujan.
1)    Hutan gugur daun
Enyebaran hutan gugur daun berada di antara 30o-45o lintang utara dan selatan ekuator. Hutan gugur daun terdapat di sebagian Amerika Serikat, sebagian besar wilayah Eropa, Cina, Jepang, bagian timur Australia, dan Selandia Baru.

2)    Hutan berdaun jarum
Hutan berdaun jarum juga disebut hutan hujan lintang tengah. Hutan ini terutama terdapat di antara 40o-65o lintang utara. Hutan ini tersebar di Eropa bagian utara, Asia, dan Amerika Utara. Hutan gugur daun terdapat di daerah beriklim kontinental lembab dan subartik.

3)    Padang rumput
Vegetasi yang dominan adalah rumput-rumputan. Persebarannya ada di daerah beriklim basah, seperti Amerika Selatan, Afrika Selatan, Amerika Utara, dan Asia. Di Amerika Selatan, padang rumput ini disebut pampas, di Afrika Selatan disebut veldt, di Amerika Utara disebut prairi, dan Asia disebut stepa.

4)    Vegetasi di daerah gurun
Gurun merupakan wilayah yang curah hujannya lebih sedikit dari evaporasi.
Vegetasi di daerah gurun merupakan vegetasi yang mampu bertahan pada kondisi kekurangan air. Vegetasi yang mampu beradaptasi dengan kondisi gurun disebut xerophyt. Ada dua tipe vegetasi gurun yaitu:
-       Perennial mampu menyimpan air yang banyak, seperti kaktus atau pohon berkayu.
-       Ephemeral menghindari musim kering yang panjang dengan cara memiliki siklus hidup pendek.

c.    Daerah Beriklim Sedang
Tundra merupakan daerah yang tandus dan dingin dengan suhu udara antara 0oC – 10oC. Tundra berada di wilayah sekitar lingkaran Kutub Utara (Arktik), yaitu 66,5o lintang utara. Jenis vegetasi yang hidup di daerha ini sangat terbatas, seperti semak dan lumut yang tumbuh pada musim panas.

2.    Persebaran Fauna di Muka Bumi
Persebaran fauna di dunia dapat dikelompokkan menjadi delapan, yaitu sebagai berikut:
a.    Palaeartik, merupakan jenis fauna yang berada di dataran Asia Utara, Eropa, Afrika Utara, dan bagian barat Pegunungan Himalaya. Jenis faunanya, antara lain unta, ayak, dan burung bersiul.
b.    Oriental, merupakan jenis fauna yang berada di kawasan Asia Selatan dan Asia Tenggara termasuk Indonesia. Jenis faunanya, antara lain orang utan, gibbon, kancil, burung berparuh lebar, dan burung bersiul.
c.    Neotropikal, merupakan jenis fauna yang berada di Amerika Selatan, India Barat, Amerika Tengah dan sekitar pantai Meksiko. Jenis faunanya, antara lain kungkang, armadillo, dan tinamous.
d.    Nearktik merupakan jenis fauna di daratan Amerika Utara sampai dengan dataran tinggi di Meksiko. Jenis faunanya, antara lain marsupial, monotreama, burung cendrawasih, burung pengisap madu, kakaktua, dan burung kasuari.
e.    Ethiopian merupakan fauna daratan Afrika Selatan, Gurun Sahara, Malagasi, dan wilayah Arab bagian selatan. Jenis faunanya, antara lain gorila, simpanse, hippopotamus, beruang unta, dan kolibri.
f.     Oceanian merupakan fauna di daerah Pasifik.
g.    Antartik merupakan fauna di daerah beriklim kutub. Jenis faunanya, antara lain pinguin, rusa kutub, anjing laut, dan burung skua.

Persebaran fauna juga dapat diklasifikasikan berdasarkan bioma. Bioma merupakan ekosistem darat yang mempunyai bentang alam yang luas dan ciri-ciri yang khas. Di permukaan bumi terdapat bioma gurun, padang rumput, hutan basah (hutan hujan tropis), hutan gugur, hutan taiga, dan bioma tundra.

  1. Bioma Gurun
Bioma gurun dapat dijumpai di Afrika Utara, Jazirah Arab, Benua Asia, Australia, Afrika bagian selatan, Amerika Serikat, dan Meksiko.
Fauna yang hidup di daerah gurun merupakan hewan-hewan yang mampu beradaptasi terhadap lingkungan gersang dengan cara berikut ini:
-       Mempunyai kemampuan menyimpan air seperti unta.
-       Pada siang hari bersembunyi di suatu tempat dan malam hari keluar bila udara agak dingin dan lembab. Contohnya, tikus, ular, kadal, burung, kelinci, dan singa.

  1. Bioma padang rumput
Bioma padang rumput terdapat di daerah tropis hingga sedang. Hewan karnivora di wilayah ini, antara lain bioson, antelop, dan kuda przewalski. Di prairi dan pampas hewannya adalah bison, antelop, kuda przewalski, anjing prairi berekor hitam, serigala, anjing hutan, rubah, luak, dan reha. Padang rumput di daerah tropis hewan tupai tanah, lemming, tikus mole, serangga, dan unggas.

  1. Bioma hutan basah (hutan hujan tropis)
Bioma ini terdapat di daerah tropis yang basah dengan curah hujan tinggi dan matahari bersinar sepanjang tahun. Persebarannya terdapat di Amerika Tengah dan Selatan, Afrika, Asia Tenggar, termasuk Indonesia, dan Australia bagian timur laut.
Berdasarkan kebiasan hidupnya fauna di hutan hujan tropis dibedakan menjadi dua, yaitu sebagai berikut:
-       Arboreal, yaitu hewan yang hidup di pohon, seperti kera, bajing, dan burung.
-       Terestrial, yaitu hewan yang hidup di atas tanah. contohnya, babi, kucing hutan, beruang, harimau, macan tutul, dan jaguar.

  1. Bioma hutan gugur
Hutan gugur terdapat luas di daerah beriklim sedang, seperti di Amerika Serikat, Eropa, Asia Timur, dan secara lokal terdapat juga di Chili dan pegunungan di Amerika Tengah. Hutan ini terdapat di daerah beriklim kontinen sedang, tetapi agak basah dengan musim hujan pada musim panas (summer rain) dan musim dingin yang sangat dingin.
Burung banyak jumlahnya, pada musim semi dan musim panas, sedangkan insekta banyak dijumpai hanya pada musim panas.

  1. Bioma hutan taiga
Hutan ini terdapat di daerah yang sangat dingin di belahan bumi utara dan di pegunungan tinggi. Curah hujan di wilayah ini antara 400-600 mm per tahun dan suhu udara sangat rendah. Hewan yang khas terdapat di hutan ini adalah hewan berbulu tebal, seperti kucing salju (lynk), menjangan merah (elk), kelinci, rubah merah, serigala bau-abu, karibou, beruang hitam, berang-berang, dan burung.

  1. Bioma tundra (padang rumput)
Bioma tundra hanya terdapat di belahan bumi utara, yaitu di lingkaran Kutub Utara. Hewan herbivora yang khas adalah muskox dan reinder (sejenis kijang). Hewan karnivora yang ada di wilayah tundra ialah beruang kutub. Hewan lain yang hidup di bioma tundra ialah pinguin, seal, burung camar, nyamuk, lalat hitam, dan walrus.

C.   Persebaran Flora dan Fauna di Indonesia
Wilayah Indonesia memiliki kekayaan flora dan fauna yang sangat beragam. Indonesia yang terletak di daerah tropis mempunyai hutan tropis sangat luas dan menduduki urutan terluas kedua di dunia setelah hutan tropis Amazon. Indonesia merupakan negara kepulauan (kurang lebih 17.000 pulau). Masing-masing pulau di Indonesia memiliki kondisi yang khas dan memungkinkan tumbuhan dan hewan berkembang biak sesuai kondisi fisik daerah.
Kekayaan flora dan fauna di Indonesia cukup banyak. Hal ini karena kondisi fisik wilayah Indonesia cukup mendukung untuk tumbuh dan berkembang biak berbagai jenis tumbuhan dan hewan.

1.    Faktor-faktor yang mempengaruhi persebaran flora dan fauna di Indonesia
a.    Tanah
Kondisi tanah yang mempengaruhi persebaran flora dan fauna, antara lain kondisi kesuburan tanah, kandungan humus, dan jenis tanah.
b.    Relief
Relief yang bermacam-macam menyebabkan suhu bervariasi. Variasi suhu menyebabkan variasi flora dan fauna.
c.    Iklim
Hal ini karena elemen-elemen iklim sangat bervariasi, seperti variasi suhu udara, penyinaran matahari, curah hujan, dan arah angin.
d.    Air
-       Tumbuhan yang hidup di daerah kering (xerophyt), seperti kaktus
-       Tumbuhan yang hidup di daerah basah (higrophyt), seperti teratai dan enceng gondok
-       Tumbuhan yang hidup di daerah sedang (mesophyt)
e.    Biotik
Biotik atau makhluk hidup juga berpengaruh terhadap kondisi flora dan fauna, seperti penebangan hutan, perburan liar, dan persebaran flora.

2.    Persebaran Flora di Indonesia
Berikut ini berbagai jensi flora yang ada di Indonesia:
a.    Hutan hujan tropis
Ciri hutan hujan tropis adalah sebagia berikut:
-       Jenis tumbuhan sangat banyak (heterogen) dan komunitasnya sangat kompleks.
-       Flora tumbuh subur, tinggi, dan banyak cabang dengan daun lebat sehingga membentuk kanopi (tudung).
-       Terdapat banyak pohon-pohon besar, tanaman merambat berkayu (liana), dan epifit, seperti paku-pakuan dan anggrek yang biasa tumbuh pada pohon-pohon.
-       Hutan ini kaya akan berbagai jenis hewan avertebrata dan vertebrata.
-       Akibat adanya kanopi terbentuk iklim mikro di dalam hutan dan iklim makro di luar hutan.

b.    Hutan musim tropis
Padam usim kemarau pohon-pohon menggugurkan daunnya. Hutan ini terdiri atas satu jenis tumbuhan (homogen), seperti pohon jati. Hutan musim tropis terdapat di Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Nusa Tenggara.

c.    Hutan mangrove atau bakau
Hutan mangrove tumbuh di daerah pantai. Hutan ini tersebar di Pantai Utara Pulau Jawa, Pantai Irian Jaya, Pantai Sumatra bagian timur, Pantai Kalimantan Barat, dan Pantai Kalimantan Selatan.

d.    Padang rumput
Padang rumput di Indonesia terdapat di daerah yang bermusim kemarau panjang. Padang rumput di Indonesia dapat dijumpai di wilayah Nusa Tenggara.

3.    Persebaran Fauna di Indonesia
Secara geologis wilayah Indonesia dapat dikelompokkan menjadi tiga, yakni sebagai berikut:
a.    Paparan Sunda atau wilayah Indonesia bagian barat, meliputi Pulau Sumatra, Jawa, Madura, Kalimantan, dan pulau-pulau kecil di sekitarnya.
b.    Paparan Sahul atua wilayah Indonesia bagian timur, meliputi Pulau Irian Jaya dan pulau-pulau kecil di sekitarnya.
c.    Wilayah peralihan atau wilayah Indonesia bagian tengah, meliputi Pulau Sulawesi dan pulau-pulau kecil di sekitarnya (Kepulauan Maluku dan Kepulauan Nusa Tenggara).

Dari perbedaan kondisi wilayah secara geologis dan berdasarkan pembagian persebaran fauna oleh garis Wallace dan Weber maka fauna di Indonesia dapat dikelompokkan menjadi tiga tipe fauna, yaitu sebagai berikut:

a.    Fauna tipe asiatis
Fauna tipe asiatis terdapat di wilayah Indonesia bagian barat. Hewan-hewan yang termasuk tipe asiatis, antara lain gajah, lembu, badak, harimau, tapir, banteng, rusa, dan berbagai jenis ikan tawar.

b.    Fauna tipe australis
Fauna tipe australis terdapat di wilayah Indonesia bagian timur, yaitu Irian Jaya, Maluku, dan pulau-pulau kecil di sekitarnya. Fauna tipe ini memiliki persamaan dengan fauna yang hidup di Benua Australia. Hewan menyusui yang termasuk tipe Australis memiliki tubuh kecil, contohnya hewan berkantung, seperti kanguru pohon, tikus berkantung, dan musang berkantung.

c.    Fauna tipe peralihan
Fauna tipe peralihan tersebar di antara wilayah Indonesia bagian timur dan barat, yaitu wilayah Sulawesi, Kepulauan Nusa Tenggara, dan pulau-pulau kecil di sekitarnya. Jenis hewan peralihan di wilayah ini, antara lain anoa, babi rusa, kuskus, burung maleo, bengkarung, dan komodo.
4.      Penggolongan Hutan
a.    Berdasarkan jenis tumbuhan :
·      Hutan homogen, yaitu hutan yang terdiri dari satu jenis tumbuhan utama saja contoh hutan karet, hutan jati, hutan pinus dsb.
·      Hutan heterogen, yaitu hutan yang terdiri dari berbagai jenis tumbuh-tumbuhan, biasanya merupakan hutan rimba.
b.    Berdasarkan ketinggian tempat :
·      Hutan payau ( hutan pantai ).
·      Hutan rawa.
·      Hutan dataran rendah.
·      Hutan pegunungan.
c.    Berdasarkan keadaan iklim
·      Hutan hujan tropis, yaitu hutan berdaun lebat, berpohon besar dan tinggi serta berkanopi.
·      Hutan musim, yaitu hutan yang daunnya meranggas pada musim panas dan bertunas/berdaun pada musim semi.
·      Hutan daerah sedang, yaitu hutan yang terdapat di wilayah 25º - 40º Lintang Utara/Lintang Selatan.
d.    Berdasarkan tujuan dan kegunaan :
·      Hutan produksi.
·      Hutan lindung.
·      Hutan rekreasi.
·      Hutan suaka alam.
5.      Jenis-jenis Hutan di Indonesia
a.  Hutan musim, terdapat di daerah yang dipengaruhi iklim musim.
b.  Hutan hujan tropis, terdapat di daerah yang mendapat banyak hujan.
c.   Hutan bakau, terdapat di dataran rendah pantai yang banyak lumpurnya.
d.  Hutan sabana ( stepa ), terdapat di daerah kurang hujan.
6.     Manfaat Hutan :
a.   Menyimpan serta mengatur persediaan air.
b.   Menyuburkan tanah.
c.    Mencegah erosi dan tanah longsor.
d.   Menjaga keseimbangan air tanah.
e.   Menghasilkan bahan mentah untuk industri dan bahan bangunan.
f.     Mengurangi polusi udara.
D.   IDENTIFIKASI KERUSAKAN FLORA DAN FAUNA SERTA DAMPAKNYA TERHADAP KEHIDUPAN
    1. Faktor-faktor yang menyebabkan kerusakan flora dan fauna antara lain :
a.    Pengaruh evolosi, yaitu perubahan makhluk hidup secara perlahan-lahan dalam jangka waktu yang sangat lama, dari bentuk sederhana ke bentuk yang lebih sempurna.
b.    Seleksi alam, yaitu kemampuan makhluk hidup menyesuaikan diri dengan alam dan lingkungannya.
c.    Adaptasi lingkungan, yaitu penyesuaian diri terhadap lingkungan hidupnya.
d.    Perusakan oleh manusia, yaitu keterbatasan ekonomi dan tuntutan kehidupan, manusia banyak memburu binatang dan menebangi tumbuhan. Tindakan yang tanpa mengedepankan pembangunan berkelanjutan akan menyebabkan kerusakan.
e.    Bencana alam, berbagai bencana alam yang terjadi di permukaan bumi mempercepat rusaknya lingkungan kehidupan flora dan fauna.
    1. Usaha-usaha pelestarian lingkungan antara lain :
a.    Pemerintah mengeluarkan undang-undang.
b.    Suaka margasatwa
c.    Cagar alam
d.    Mendirikan kebun-kebun raya.
e.    Bank plasma nurfah.





.     

Tidak ada komentar :

Posting Komentar