Rabu, 19 September 2012

ANTROPOSFER KLAS XI IPS


Materi Belajar
ANTROPOSFER adalah lapisan manusia yang merupakan tema sentral diantara sfera-ftera. Karena kajian geografi merupakan tema sentral, maka kajian geografis sering disebut antroposentris. Pengertian yang diperkenalkan oleh Eratosthenes, geografi merupakan ilmu yang mendeskripsikan manusia dengan lingkungan alam di wilayah-wilayah tertentu berdasarkan data dan informasi yang diperoleh.
Pengkajian geografi berkaitan dengan aspek alam tentang tempat terjadinya gejala dan aspek manusia penghuni alam tersebut.   Karl Ritter menyatakan bahwa geografi mempelajari bumi sebagai tempat tinggal manusia. Pengertian tersebut sudah termasuk aktivitas manusia untuk mempertahankan hidupnya, juga dianalisis penyebarannya, perkembangan, hubungan dan interaksinya secara keruangan.
A. LEDAKAN JUMLAH PENDUDUK
Pertumbuhan penduduk dunia sangat pesat tahun 1999 jumlahnya mencapai 6 milyar  dan pada tahun 2005 mencapai 9 milyar. Pertumbuhan yang melesat ini dikenal sebagai ledakan jumlah penduduk.
1.    Dampak Peledakan Penduduk
a.    Persaingan Lapangan Pekerjaan, semakin tinggi pertumbuhan penduduk semakin banyak orang memperebutkan lapangan pekerjaan.
b.    Persaingan untuk mendapat permukiman, kondisi ini biasanya terjadi di kota-kota besar, mereka yang tidak mendapatkan pemukiman yang terjangkau biasanya tinggal di kawasan kumuh.
c.    Kesempatan pendidikan, pertambahan penduduk yang tinggi tidak diimbangi dengan pembangunan sarana dan prasarana mengakibatkan tidak semua penduduk memiliki kesempatan mendapatkan pendidikan yang layak.
2.    Pengendalian Peledakan Penduduk
a.    Insentif dan sanksi. Insentif merupakan tunjangan biaya yang diberikan oleh pemerintah berwenang. Sanksi merupakan pembatasan tujangan yang diberikan pemerintah berwenang.
b.    Pendidikan tentang keluarga berencana.

B.   KOMPOSISI PENDUDUK BERDASARKAN UMUR DAN JENIS KELAMIN
1.    Menghitung Jumlah Penduduk
a.    Sensus penduduk
Sensus penduduk dapat dibedakan atas dua macam, yakni sensus de facto dan de jure. Sensus de facto adalah penghitungan penduduk atau pencacahan penduduk yang dilakukan terhadap setiap orang yang pada waktu sensus diadakan berada dalam wilayah sensus. Sementara sensus de jure adalah pencacahan yang hanya dikenakan pada penduduk yang benar-benar bertempat tinggal dalam wilayah sensus tersebut.
b.    Registrasi
Registrasi merupakan kumpulan keterangan mengenai kelahiran, kematian dan segala kejadian penting manusia, misalnya perkawinan, perceraian, pengangkatan anak dan perpindahan penduduk.
c.    Survei
Survei merupakan pencacahan penduduk dengan cara mengambil contoh daerah.
2.    Komposisi Penduduk Berdasarkan Umur dan Jenis Kelamin
Komposisi penduduk adalah pengelompokan penduduk atas dasar kriteria tertentu. Berdasarkan jenis kelamin, penduduk dapat dikelompokkan menjadi penduduk lak-laki dan perempuan. Sementara berdasarkan umur, penduduk dapat dikelompokkan menurut ukuran rentang usia tertentu, misalnya satu tahun, lima tahun, dan dua puluh lima tahun.
Komposisi penduduk menurut umur dan jenis kelamin dapat disajikan dalam bentuk tabel atau bentuk grafik. Grafik susunan penduduk menurut umur dan jenis kelamin pada saat tertentu yang berbentuk piramida disebut piramida penduduk.
Piramida penduduk dapat digolongkan ke dalam tiga macam, yaitu piramida penduduk muda, piramida penduduk stasioner, dan piramida penduduk tua.
a.    Piramida penduduk muda menunjukkan bahwa penduduk suatu negara tersebut sedang mengalmai pertumbuhan.
b.    Piramida penduduk Stasioner menunjukkan bahwa penduduk dalam suatu negara tersebut keadaan stasioner atau tetap. Piramida penduduk ini menunjukkan bahwa jumlah kelahiran dan kematian seimbang.
c.    Piramida penduduk tua menunjukkan bahwa sebagian besar penduduk suatu negara tersebut berada pada kelompok usia tua.

C.   MENGHITUNG PERTUMBUHAN PENDUDUK SUATU WILAYAH
Pertumbuhan penduduk adalah keseimbangan dinamis antara kekuatan-kekuatan yang menambah dan kekuatan-kekuatan yang mengurangi jumlah penduduk. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi pertumbuhan penduduk, yaitu kelahiran, kematian, dan migrasi. Faktor pertumbuhan penduduk, kelahiran dan kematian disebut faktor alami, sedang migrasi disebut faktor nonalami. Kelahiran bersifat menambah, sedangkan kematian bersifat mengurangi jumlah penduduk. Faktor migrasi dapat menambah atau mengurangi jumlah penduduk. Migrasi yang bersifat menambah disebut migrasi  masuk (imigrasi) dan migrasi yang bersifat mengurangi disebut migrasi keluar (emigrasi)

1.    Mengukur Pertumbuhan Penduduk
a.    Pertumbuhan Penduduk Alami (natural increase)
Pertumbuhan penduduk alami adalah selisih jumlah kelahiran dengan jumlah kematian.
T = (L – M)
Contoh :
Diketahui jumlah kelahiran penduduk kota Bekasi pada tahun 2006 adalah 8.000 jiwa dan angka kematiannya 3.000 jiwa. Berapakah pertumbuhan alaminya ?
T = ( 8.000 – 3.000 )
   = 5.000 jiwa.
Pertumbuhan penduduk kota Bekasi tahun 2006 adalah 5.000 jiwa
b.    Pertumbuhan Penduduk Total
Pertumbuhan penduduk total memperhitungkan migrasi (imigrasi dan emigrasi), dengan rumus sebagai berikut.
T = (L – M) + (I – E)
Contoh :
Diketahui jumlah kelahiran penduduk kota Bekasi pada tahun 2006 adalah 8.000 jiwa dan angka kematiannya 3.000 jiwa.
Jumlah Imigrasi 2.000 jiwa dan emigrasi 1.000 jiwa.  Berapakah pertumbuhan totalnya ?
T = ( 8.000 – 3.000 ) + ( 2.000 – 1.000 ) jiwa
   = 5.000 + 1.000
   = 6.000 jiwa
Pertumbuhan penduduk total kota Bekasi tahun 2006 = 6.000 jiwa
2.    Proyeksi Penduduk
Jumlah penduduk di masa yang akan datang dapat dihitung atau diproyeksikan mengenai jumlah penduduk masa yang akan datang sangat penting.
Pn = Po (1 + r)n
3.    Kelahiran (natalitas)
a.    Faktor-faktor pronatalitas
(1)      Kawin usia muda
(2)      Tingkat kesehatan
(3)      Anggapan banyak anak banyak rezeki
b.    Faktor-faktor antinatalitas
(1)      Pembatasan umur menikah
(2)      Program Keluarga Berencana
(3)      Pembatasan tunjangan anak
(4)      Anak merupakan beban
Pengukuran kelahiran dapat dilakukan melalui beberapa cara ;
(1)      Angka Kelahiran Kasar
Angka kelahiran kasar (crude birth rate disingkat CBR) menunjukkan jumlah kelahiran tiap 1.000 penduduk setiap tahun, dengan rumus sebagai berikut.
CBR =
(2)      Angka Kelahiran Menurut Umur
Cara pengukuran kelahiran metode CBR seringkali kurang memuaskan karena tidak memperhatikan pembagian menurut jenis kelamin dan menurut golongan umur.
ASBR =
4.    Kematian (mortalitas)
a.    Faktor-faktor antimortalitas
(a)      tersedianya fasilitas kesehatan yang memadai,
(b)      lingkungan yang bersih dan teratur,
(c)      adanya ajaran agama yang melarang bunur diri, dan
(d)      tingkat kesehatan masyarakat yang tinggi sehingga penduduk tidak mudah terserang penyakit.
b.    Faktor-faktor promortalitas
(a)      kurangnya kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan,
(b)      fasilitas kesehatan yang kurang memadai, misalnya kurangnya rumah sakit, peralatan kesehatan, dan obat-obatan,
(c)      seringnya terjadi kecelakaan lalu lintas,
(d)      adanya bencana alam yang meminta korban jiwa,
(e)      terjadinya peperangan.

Pengukuran kematian dapat dilakukan melalui beberapa cara.
1.    Angka Kematian Kasar
Angka kematian kasar (crude death rate / CDR) adalah angka yang menunjukkan jumlah kematian setiap 1.000 penduduk setiap tahun, dengan rumus sebagai berikut.
CDR =
2.    Angka Kematian Menurut Umur
Angka kematian menurut umur (Age Specific Death Rate / ASDR) adalah angka yang menyatakan banyaknya kematian pada kelompok umur tertentu setiap 1.000 penduduk dalam kelompok umur yang sama.


A.           PERSEBARAN DAN KEPADATAN PENDUDUK
Faktor-faktor yang mempengaruhi penyebaran dan kepadatan penduduk tiap-tiap daerah atau negara adalah sebagai berikut.
a.    Faktor Fisiografis
Penduduk selalu memilih tempat tinggal yang baik, strategis, tanah subur, relief baik, cukup air, dan daerahnya aman.
b.    Faktor Biologi
Tingkat pertumbuhan penduduk di setiap daerah adalah berbeda-beda karena adanya perbedaan tingkat kematian, tingkat kelahiran, dan angka perkawinan.
c.    Faktor Kebudayaan dan Teknologi
Daerah yang masyarakatnya maju, pola berpikirnya bagus, dan keadaan pembangunan fisiknya maju akan tumbuh lebih cepat dibandingkan dengan daerah yang terbelakang.
Kepadatan penduduk dapat dibedakan atas dua macam.
1)    Kepadatan penduduk aritmatik, yaitu jumlah rata-rata penduduk setiap km2.
Add caption
Kepadatan Penduduk Aritmatik =
2)    Kepadatan penduduk agraris, yaitu jumlah rata-rata penduduk petani setiap tahun luas lahan pertanian.
Kepadatan Penduduk Agraris =

B.   KUALITAS PENDUDUK BERDASARKAN PENDIDIKAN, KESEHATAN, MATA PENCAHARIAN, DAN PENDAPATAN
a.    Kualitas Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan
Menurut tingkat pendidikannya, penduduk dapat dikelompokkan menjadi penduduk yang buta huruf dan yang melek huruf.
Beberapa hal yang menyebabkan rendahnya tingkat pendidikan di Indonesia adalah sebagai berikut :
1.    Masih kurangnya kesadaran masyarakat akan pentingnya pendidikan.
2.    Pendapatan penduduk yang rendah menyebabkan anak tidak dapat melanjutkan sekolah karena tidak mempunyai biaya.
3.    Kurang dan tidak meratanya sarana pendidikan.
Untuk menaikkan tingkat pendidikan penduduk, pemerintah Indonesia mengambil langkah-langkah, antara lain sebagai berikut.
1.        Membangun sekolah-sekolah baru terutama SD Inpres di daerah-daerah yang kurang jumlah sekolahnya.
2.        Mengadakan perbaikan dan penambahan alat-alat pratikum, laboratorium, perpustakaan dan buku-buku pelajaran.
3.        Menambah dan meningkatkan kualitas guru.
4.        Mencanangkan program wajib belajar dan orang tua asuh.
5.        Memberikan beasiswa kepada murid-murid yang berprestasi.
6.        Menjalankan Undang-Undang Dasar.

b.    Kualitas Penduduk Menurut Tingkat Kesehatan
Penduduk suatu negara dikatakan berkualitas tinggi apabila tingkat kesehatannya juga tinggi.
Dalam upaya menaikkan tingkat kesehatan masyarakat, langkah-langkah :
1)    Memperbanyak dan meningkatkan fungsi rumah sakit, puskesmas, dll.
2)    Menambah jumlah serta menaikan kualitas tenaga medis.
3)    Menyelenggarakan penyuluhan kesehatan, gizi, dan lingkungan.
4)    Mengadakan imunisasi massal secara murah atau gratis.
5)    Mengadakan Posyandu.

c.    Kualitas penduduk menurut mata pencaharian penduduk
Dengan meningkatnya tingkat pendidikan, maka kualitas tenaga kerja pun menjadi meningkat, sehingga lapangan kerja yang ada dapat terisi oleh tenaga kerja yang berkualitas baik.

d. Kualitas penduduk menurut Pendapatan (Penghasilan)
Besarnya penghasilan dapat mempengaruhi taraf hidup seseorang. Makin tinggi penghasilan makin tinggi pula tarap hidupnya. Pendapatan per kapita itu dipengaruhi oleh besar kecilnya pendapatan ekonomi nasional dalam satu tahun yang disebut GNP (Gross National Product) dan perkembangan jumlah penduduk.
Rasio ketergantungan (dependency ratio) adalah suatu angka yang menunjukkan besar beban tanggungan atau besar angka ketergantungan dari kelompok usia produktif terhadap kelompok tidak produktif.
DR =
Sedangkan Sex Ratio adalah suatu angka yang menunjukkan jumlah penduduk laki-laki dibandingkan jumlah penduduk perempuan di suatu wilayah.
SR =

          MC. MASALAH KEPENDUDUKAN DI INDONESIA
Antara lain.
1.    Jumlah penduduknya banyak
2.    Pertumbuhan penduduknya cepat
3.    Persebaran penduduknya yang tidak merata
4.    Komposisi penduduk kurang menguntungkan
5.    Arus urbanisasi tinggi.
Beberapa usaha untuk mengatasi permasalahan kependudukan dan lingkungan hidup.
1)    Perencanaan, pengaturan, dan pembatasan usia minimal pernikahan.
2)    Perencanaan, pengaturan dan pembatasan kelahiran
3)    Meratakan persebaran penduduk
4)    Memperluas kesempatan kerja
5)    Menyelenggarakan pendidikan kependudukan dan lingkungan hidup
6)    Intensifikasi dan ekstensifikasi pertanian
7)    Pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
8)    Perluasan industrialisasi
9)    Penggunaan tanah untuk pertanian, perindustrian.



Tidak ada komentar :

Posting Komentar